Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Belajar Forex Gratis

Antibiotik Tidak Efektif Atasi Sinus

Farmasi - Selama ini banyak dokter yang meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi sinusitis. Tapi studi baru menunjukkan antibiotik tidak membantu melawan infeksi umum dari sinusitis.

Obat-obatan antibiotik ini telah dipakai berlebihan sehingga menimbulkan kekhawatiran dari para ahli, terutama untuk infeksi sinus. Hal ini karena dokter tidak bisa mengatakan penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau virus, sehingga penggunaan antibiotik menjadi tidak ada artinya.

Penelitian baru yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association menemukan antibiotik tidak meringankan gejala pasien sinusitis atau membuatnya bisa kembali bekerja lebih cepat.

"Tidak banyak yang bisa diperoleh dari antibiotik," ujar Dr Jane Garbutt yang memimpin studi dari Washington University School of Medicine di St. Louis, seperti dikutip dari Reuters, .

Dr Garbutt menuturkan daripada memberikan semua antibiotik, temuan ini menyarankan dokter untuk menunggu terlebih dahulu pemberian antibiotiknya dan melakukan sesuatu yang disebut dengan 'menunggu waspada' yaitu dokter diminta menunggu sambil mengawasi pasien.

Orang dengan sinusitis atau disebut sinus akut biasanya mengalami gejala seperti flu yang parah dan dalam jangka waktu lama seperti pilek, nyeri di sekitar mata, hidung atau dahi.

"Kondisi ini yang menjadi alasan umum dokter memberikan antibiotik pada orang dewasa, karena sulit bagi dokter untuk tidak memberikan antibiotik karena pasien sangat menderita dan kita tidak punya yang lain untuk diberikan," ujar Dr Garbutt.

Tapi sayangnya belum jelas diketahui apakah obat ini benar-benar bekerja, bahkan ada studi yang menemukan manfaat dari pasien yang diberikan obat plasebo bisa sembuh dengan sendirinya.

"Hanya kurang dari 2 persen infeksi sinus disebabkan oleh bakteri, kebanyakan akibat virus dan sebagian besar tidak memerlukan antibiotik," ujar Dr Anthony Chow, pakar penyakit menular dari University of British Columbia di Vancouver, Kanada.

Dalam guideline Infectious Diseases Society mengembangkan pedoman untuk membantu melihat infeksi mana yang disebabkan oleh bakteri. Pedoman ini merekomendasikan merawat pasien jika gejala yang muncul sudah lebih dari 10 hari dan terus memburuk, mengalami demam tinggi dan gejala lain, membaik tapi kemudian memburuk lagi.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berbagi & God Bless

Custom Search