Rahim merupakan organ berbentuk seperti buah pir yang menjadi tempat bayi selama berada dalam kandungan. Rahim terletak di daerah panggul bawah (daerah antara pinggul) dan didukung oleh otot-otot dasar panggul. Bagian bawah rahim disebut serviks.
Serviks terletak di bagian atas vagina
dan kadang-kadang disebut leher rahim. Kanker yang dimulai di leher
rahim memiliki sifat yang berbeda dan membutuhkan perlakuan yang berbeda
dari kanker rahim.
Sistem getah bening merupakan bagian
dari sistem kekebalan tubuh – pertahanan alami tubuh terhadap infeksi
dan penyakit. Sistem getah bening memiliki dua peran utama, yakni
membantu melindungi tubuh dari infeksi dan mengalirkan cairan dari
jaringan. Sisitem ini terdiri dari beberapa organ seperti sumsum tulang,
timus, limpa, dan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening di
panggul kemungkinan besar akan terpengaruh oleh kanker rahim.
Faktor risiko terkena kanker rahim
terutama berhubungan dengan banyaknya jumlah hormon estrogen dinding
rahim yang terkena. Seseorang yang memiliki faktor risiko bukan berarti
akan terkena kanker, sebaliknya tidak memiliki faktor risiko bukan
berarti bahwa Anda tidak akan terkena kanker. Berikut ini beberapa
faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker rahim:
Usia
Seperti kebanyakan kanker, risiko kanker rahim akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Seperti kebanyakan kanker, risiko kanker rahim akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Faktor Hormonal
Ketidakseimbangan hormon estrogen dengan hormon lain, yang disebut progesteron, dapat mempengaruhi risiko kanker rahim.
Ketidakseimbangan hormon estrogen dengan hormon lain, yang disebut progesteron, dapat mempengaruhi risiko kanker rahim.
Sebelum menopause, ovarium memproduksi
estrogen dan progesteron, yang membantu untuk mengendalikan siklus
bulanan atau haid. Pada masa ini telur akan dilepaskan dari ovarium dan
membuat dinding rahim tumbuh lebih tebal untuk mempersiapkan kehamilan.
Bila tidak terjadi pembuahan maka
lapisan akan datang pergi setiap bulannya. Setelah menopause, ovarium
tidak lagi memproduksi hormon, namun wanita masih menghasilkan beberapa
estrogen dalam lemak tubuh mereka. Saat estrogen terlalu banyak tanpa
adanya progesteron untuk menyeimbangkan itu, maka risiko kanker rahim
pun meningkat.
Kelebihan berat badan merupakan salah
satu faktor risiko yang dapat memicu kanker rahim. Setelah menopause,
lemak tubuh adalah sumber utama estrogen. Wanita yang kelebihan berat
badan mungkin memiliki tingkat estrogen yang tinggi. Satu dari tiga
kanker rahim dapat disebabkan oleh kelebihan berat badan. Beberapa bukti
juga menunjukkan bahwa fisik yang kurang aktif dapat meningkatkan
risiko kanker rahim.
Faktor genetik
Beberapa kasus kanker rahim disebabkan oleh perubahan gen tertentu, yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker rahim. Jika ada beberapa kerabat dekat dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker usus, payudara atau rahim, maka ada kemungkinan ada genetik diwariskan kepada generasi berikutnya. Kerabat dekat dalam hal ini mencakup orangtua, anak, saudara dan saudari.
Beberapa kasus kanker rahim disebabkan oleh perubahan gen tertentu, yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker rahim. Jika ada beberapa kerabat dekat dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker usus, payudara atau rahim, maka ada kemungkinan ada genetik diwariskan kepada generasi berikutnya. Kerabat dekat dalam hal ini mencakup orangtua, anak, saudara dan saudari.
Tamoxifen merupakan obat hormonal yang
digunakan untuk mengobati kanker payudara. Obat ini bisa sedikit
meningkatkan risiko kanker rahim, bila dikonsumsi dalam waktu jangka
panjang.
Beberapa kondisi medis lainnya juga dapat meningkatkan risiko kanker rahim, seperti berikut ini:
- Penebalan dinding rahim
Hiperplasia endometrium adalah suatu kondisi dimana dinding rahim menjadi lebih tebal. - Diabetes
Diabetes, yang berkaitan dengan kelebihan berat badan, meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker rahim. Ada juga mungkin hubungan antara kanker rahim terpisah dan insulin, hormon yang mengatur gula darah. - Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Wanita dengan PCOS, memiliki kista yang tumbuh di ovarium. Kondisi ini mungkin memiliki masalah kesuburan, jarang atau tidak pernah mengalami haid, atau mungkin kelebihan berat badan atau diabetes. Ini semua terkait dengan risiko kanker rahim. - Kanker ovarium
Beberapa jenis kanker ovarium yang disebut granulosa dan tumor sel teka dapat memproduksi estrogen, yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim.
Gejala paling umum yang ditunjukkan kanker rahim adalah pendarahan vagina yang tidak biasa, misalnya:
- Pendarahan setelah menopause pendarahan di antara masa haid
- Haid lebih berat dari biasanya (jika Anda belum pernah mengalami menopause)
- Keputihan berair atau berdarah.
Gejala yang kurang umum adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan di daerah panggul, atau nyeri saat berhubungan seks.
Jika Anda mengalami perdarahan vagina
yang tidak biasa, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kondisi
lain juga dapat mempengaruhi rahim, seperti fibroid yang dapat
menyebabkan perdarahan vagina yang tidak biasa.
Pendarahan adalah salah satu tanda awal
dari kanker rahim. Periksakan diri Anda sesegera mungkin supaya kanker
bisa diobati dengan mudah.