Heroin merupakan senyawa semi-sintetik yg dihasilkan dari proses esterisasi molekul morphine dengan 2 molekul acetic acid.
Oleh karena
molekul heroin memiliki dua gugus acetyl sehingga molekul ini lebih
mudah masuk ke dalam otak melalui BBB (blood brain barrier) ketimbang
molekul morphine itu sendiri maka dari itu pemakaian heroin melalui
proses penyuntikan akan membuat si pemakai akan merasakan ketenangan
(peace) dan kesenangan (euphoria) yg lebih tinggi ketimbang morphine
serta lebih mudahnya heroin dilarutkan ke dalam air ketimbang morphine.
Akan tetapi heroin juga menyebabkan efek toleransi dan kecanduan lebih cepat dari morphine sehingga untuk
pemakaian berikutnya dibutuhkan dosis yg lebih tinggi lagi untuk
mencapai kenikmatan yg sama dengan sebelumnya.
Kecanduan akan heroin meliputi kecanduan
fisik dan psikologi. Kecanduan fisik heroin kurang lebih sama dengan
kecanduan pada pecandu putaw yaitu rasa meriang di seluruh tubuh, tulang
dan sendi2 yg terasa ngilu, demam tinggi, muntah2, dan perut keram.
Hanya saja pada kecanduan fisik heroin ditambah pula dengan perasaan
gatal yg sangat di dalam aliran darah dan juga otot kaki yg menjadi
tidak terkontrol gerakannya sehingga terus menerus akan menendang secara
relflek.
Sedangkan kecanduan psikologinya
meliputi perasaan sugesti yg sangat kuat untuk kembali memakainya bahkan
bisa bertahan hingga puluhan tahun setelah berhenti total memakainya,
perasaan depresi berat, insomnia, mudah tersinggung dan marah, tidak
bisa berkonsentrasi, dan ingin bunuh diri.
Selain disuntik heroin juga bisa dipakai
dengan cara dibakar lalu dihisap asapnya juga dengan dicampur ke dalam
rokok, akan tetapi efektifitasnya jauh berkurang ketimbang dengan cara
disuntik sehingga cara penghisapan ini biasanya hanya digunakan oleh
para pemula.
Kemurnian kadar heroin yg beredar di
pasaran sangat bervariasi, dimulai dengan yg hanya memiliki kemurnian 5%
hingga yg mendekati 90%, bahkan belakangan ini untuk mengeruk
keuntungan yg lebih banyak lagi heroin banyak dicampur oleh pengedarnya
dengan bahan opioid sintetik lain yg harganya jauh lebih murah serta
kekuatan biusnya yg jauh melebihi kekuatan heroin itu sendiri, bahan ini
adalah fentanyl dan turunannya (contoh: alpha-methylfentanyl/putaw,
sufentanil, atau bahkan 3-methylfentanyl dan carfentanil/obat bius yg
digunakan untuk membius hewan besar liar).
Dengan demikian resiko overdosis dari
heroin menjadi berkali2 lipat lebih besar oleh karena ketidaktahuan si
pecandu akan kadar dan komposisi “heroin” yg akan dipakainya. Selain
bahaya overdosis, oleh karena pemakaian jarum suntik secara bergantian
maka resiko lain yg juga tidak kalah bahayanya adalah tertularnya
penyakit2 menular mematikan seperti AIDS dan Hepatitis B/C.
Penyuntikan heroin sering digabungkan dengan cocain yg disebut “speedball” dan ini sangat menambah lagi resiko
overdosis dan ketagihan pada si pemakainya.
Belakangan ini telah ditemukan bahwa
terdapat satu jenis tanaman yg tumbuh di benua afrika yaitu ibogaine yg
bisa menyembuhkan kecanduan fisik akan heroin. Akan tetapi kecanduan
psikologisnya tetap tidak bisa disembuhkan walaupun si pemakai sudah
berhenti berpuluh2 tahun lamanya.
Hashish merupakan sari dari tanaman
ganja yg diproses dari dikompresnya trikoma2 pilihan dari tanaman ganja
sehingga kandungan senyawa THC-nya (tetrahydrocannabinol) lebih tinggi
ketimbang daun, pucuk, dan bunga dari tanaman ganja.
Pemakaian hashish biasanya dengan cara
dimakan langsung, dicampur ke dalam masakan, dibakar dan dihisap asapnya
menggunakan bong, atau dioleskan di sekeliling rokok yg akan dihisap.
1. pikiran jadi lamban / jika diajak berbicara akan lambat respon jawabannya
2. pandangan jadi fokus ke satu titik dengan sekelilingnya jadi buram
3. halusinasi pendengaran terkadang kuping akan menjadi bising atau terngiang2
4. sering bengong alias susah untuk konsentrasi
5. gampang tertawa terbahak2 oleh sesuatu hal yg tidak lucu sekalipun
6. sensitif terhadap sentuhan atau seks
Memang THC atau kandungan dari hashish
dan ganja tidak menyebabkan kecanduan fisik sama sekali melainkan hanya
sedikit kecanduan psikologis saja, akan tetapi pemakaian hasish dan
ganja merupakan jenjang menuju ke pemakaian napza lainnya yg jauh lebih
berbahaya karena turunnya tingkat kesadaran dalam mengambil keputusan
pada saat otak sudah dipengaruhi oleh efek2 diatas.
Pemakaian jangka panjang dari THC akan
menyebabkan kerusakan permanen pada otak di bagian amygdala (bagian yg
berbentuk seperti biji almond yg menjadi pusat emosi) dan hippocampus
sehingga terganggunya memori baik jangka pendek maupun jangka panjang
serta emosi yg menjadi labil.
Kata assassin diambil dari kata
hashashin oleh karena di jaman dahulu seseorang pembunuh bayaran di
timur tengah akan terlebih mengkonsumsi hashish sebelum dia melakukan
tugasnya dalam membunuh.
GHB adalah senyawa yg bersifat anesthetic dan sedatif (cenderung membuat si pemakai mabuk seperti mabuk alcohol).
Dalam kuantitas yg kecil senyawa ini
dihasilkan secara alami di dalam sistem saraf setiap manusia dan hewan
mamalia serta terkandung juga di dalam berbagai macam buah2an.
GHB juga dihasilkan secara alami dalam
jumlah kecil dari proses pembuatan/peragian minuman beralkohol seperti
di dalam bir dan wine.
Pemakaian GHB diatas 500mg akan membuat
si pemakai merasakan senang, mabuk (seperti mabuk alcohol tetapi
mulutnya sama sekali tidak bau alcohol), bisa menikmati musik &
goyangan, meningkatnya libido seks dan kemampuan untuk bersosialisasi.
Akan tetapi jika dikonsumsi dalam dosis
yg lebih besar (> 3 gram) senyawa ini sangat rentan menimbulkan efek
overdosis dan kematian pada si pemakainya.
1. kulit muka terasa mati rasa / kebal
2. muntah2
3. pusing 7 keliling
4. gangguan penglihatan
5. sesak nafas
6. amnesia
7. koma bahkan kematian oleh karena terhentinya pernafasan dan gagal jantung
Jika GHB dicampurkan ke dalam minuman
atau makanan, senyawa ini tidak akan merubah warna dari minuman/makanan
tersebut, baunya juga tidak akan terlalu tercium dengan jelas, dan
rasanya-pun hanya agak keasinan. Oleh karena itu zat ini sering
disalahgunakan oleh para lelaki untuk memperkosa teman kencan wanitanya
(date rape drug). Ditambah pula efek amnesia yg akan ditimbulkan oleh
keracunan GHB sehingga korban menjadi susah untuk mengingat dengan jelas
proses pemerkosaan itu.
Overdosis GHB akan menjadi semakin cepat
jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol atau obat2an penenang seperti
berbagai jenis pil BK. Sudah banyak korban wanita yg meninggal dunia
hanya karena ingin diperkosa dengan digunakannya GHB yg ditambahkan ke
dalam minuman beralkohol sehingga si pelaku tidak hanya harus menanggung
tindak pidana perkosaan bahkan ia juga harus menanggung pidana
pembunuhan tingkat 2.
1. jangan pernah meminum atau memakan sesuatu yg diberikan oleh lelaki yg belum terlalu dikenal apalagi minuman atau makanan yg sudah dibuka
2. selalu ajak teman wanita lain yg bisa dipercaya dan tidak mengkonsumsi alkohol agar dapat membantu mengawasi
3. jangan pernah meninggalkan makanan atau minuman tanpa penjagaan dari teman yg bisa dipercaya, kalau memang terpaksa harus ditinggalkan (misalnya ke toilet) lebih baik jangan dikonsumsi lagi
4. jika sudah berasa ada sesuatu yg tidak beres, secepatnya hubungi orang tua atau rumah sakit terdekat atau pihak yg berwajib.
Orang Indonesia banyak menyangka bahwa putaw sama dengan heroin kelas bawah, padahal heroin merupakan narkotik
jenis opioid yg diproses dari getah opium yg terlebih dahulu dijadikan
morphine, sedangkan putaw adalah 100% narkotik opioid sintetik alias
designer drug. Oleh karena dihasilkan melalui proses sintetik maka harga
putaw-pun lebih murah ketimbang heroin dan morphine sehingga harganya
terjangkau bagi kalangan menengah orang Indonesia yg memiliki tingkat
pendapatan rendah. Walaupun dengan harga yg lebih murah akan tetapi
kekuatan bius dari putaw jauh melebihi morphine, yaitu kurang lebih 100x
lipat lebih kuat walaupun efek euphorianya kalah kuat ketimbang
morphine dan heroin.
Salah satu ciri khas yg membedakan antara
pemakai putaw dan heroin/morphine adalah pada putaw si pemakai akan
merasakan gatal-gatal terutama pada kulit bagian muka dan hidung
sedangkan pada heroin/morphine tidak.
Cara pemakaian putaw
antara lain dimakan, dihisap melalui hidung, dibakar diatas kertas
aluminium lalu dihisap asapnya, dicampur dalam rokok, dan disuntik
langsung ke pembuluh vena. Umumnya semakin seseorang pemakai putaw
kecanduan, ia akan segera beralih ke cara penyuntikan sehingga dengan
pemakaian jarum suntik secara bergantian mereka akan sangat rentan
tertular HIV dan Hepatitis B/C.
Penyuntikan putaw sangat rentan
mengakibatkan overdosis karena putaw yg beredar di pasar gelap tidak
bisa dipastikan kadar kemurniannya. Overdosis putaw sering berakibat
pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat oleh karena si
pemakainya menjadi tidak bisa bernafas. Putaw tergolong jenis narkotik
yg paling cepat menimbulkan efek kecanduan (bahkan lebih cepat dari
heroin) baik kecanduan secara fisik (sakaw) maupun secara psikologis
(sugesti untuk memakainya lagi). Kecanduan fisik yg ditimbulkan dari
putaw juga sangat menderita dan berbahaya (bisa menyebabkan komplikasi
dan kematian), sedangkan kecanduan psikologisnya juga sangat kuat dan
tahan lama meskipun seseorang telah berhenti memakainya selama puluhan
tahun.
1. tulang2 dan sendi2 terasa sangat ngilu dan meriang
2. sakit kepala, demam, dan kadang diare/muntah2
3. mata dan hidung terus berair
4. mudah kedinginan (menggigil) dan banyak berkeringat dingin
5. depresi dan sangat mudah marah
6. insomnia.
Oleh karena efek sakaw yg begitu
menderita maka seseorang pencandu yg sedang sakaw besar kemungkinan akan
berbuat kriminal (salah satu contoh : mencuri) untuk memenuhi kebutuhan
putaw-nya.Pemakaian jangka panjang akan menyebabkan penyumbatan oleh kristal-kristal berwarna biru di dalam pembuluh darah di sekitar
tangan, kaki, leher, dan kepala sehingga menjadi benjolan keras seperti
bisul di dalam tubuh, jika penyumbatan ini munculnya di daerah otak maka
besar kemungkinan ia akan mati. Selain itu pemakaian jangka panjang
dari putaw juga akan mengakibatkan kebutaan, kerusakan pada organ2 tubuh
seperti liver, ginjal, organ2 pencernaan, dan paru2.Ingat! sekali saja
mencoba dapat dipastikan anda akan terjerumus ke dalamnya..
Menurut
berbagai kesaksian dari pekerja2 krematorium (pembakaran jenazah) yg
mereka temukan setelah mereka menumbuk jenazah yg telah dibakar dan yg
meninggal karena putaw, mereka sering mendapati kristal-kristal kecil
dan bentuknya agak panjang berwarna biru terang yg tidak hancur terbakar
walaupun telah dikremasi. Hal ini memang belum dibuktikan oleh ilmuwan
dan dokter.
Inex adalah sebutan umum dari pil ecstasy. Pil ini mulai menjadi trend
dikonsumsi di discotik2 di Indonesia sejak tahun 1990-an. Pada mulanya
pil ini hanya diimport dari negara Belanda saja dan kandungan senyawanya
pun masih asli yaitu MDMA (MethyleneDioxyMethAmphetamine), sekarang
pil2 inex ini sudah banyak yg diproduksi secara ilegal di dalam negeri.
1. perasaan senang yg luar biasa
2. hilangnya permusuhan dan rasa ketidak amanan
3. rasa intimasi antara satu sama lainnya sehingga disebut juga love drug
4. rasa empati dan simpati antara satu dengan yg lainnya
5. rasa damai dalam hati dan dihargai oleh orang lain serta meningkatkan percaya diri
6. sensitif terhadap nada, suara, berbagai macam bunyi2an sehingga dapat menikmati musik
7. sensitif dan menikmati sentuhan satu sama lainnya
8. distorsi pandangan
9. energetik yg luar biasa
10. kebiasaan untuk menggeleng2kan kepala dengan kencang (godek) supaya menghasilkan rasa “on” yg lebih tinggi
1. dehidrasi serta berkurangnya proses urinasi
2. meningkatnya suhu tubuh dan banyak berkeringat
3. meningkatnya detak jantung dan tekanan darah
4. gerakan pupil dan iris yg tidak terkendali (tertarik ke atas mata)
5. gerakan rahang yg selalu mengigit dan bergesekan
6. sensitif terhadap temperatur sekelilingnya
7. berkurangnya nafsu makan (tidak semua pemakai merasakan ini)
MDMA menyebabkan kecanduan secara
psikologis pada sebagian besar pemakainya dan tidak pada segelintir
orang yg lainnya, kemungkinan hal ini disebabkan oleh efek “bad trip” yg
mungkin terjadi pada orang2 tertentu sehingga membuat mereka jera untuk
mengkonsumsinya kembali di lain waktu. Akan tetapi jika seseorang sudah
merasakan “high” maka pada saat efek dari MDMA ini mulai drop ia akan
merasakan “emosi yg remuk” dan mulai memikirkannya untuk mengkonsumsinya
kembali segera atau dalam jangka waktu tertentu (misalnya week-end
berikutnya).
Pengkonsumsian MDMA secara rutin dapat
dipastikan akan terus meningkatkan toleransinya terhadap dosis yg harus
dipakai bahkan pada suatu saat ia akan mulai merasakan efek “magic” dari
pil ini yg mulai menghilangkan seberapapun banyaknya dosis MDMA yg
telah dikonsumsinya.
Efek drop dari MDMA dalam jangka pendek
mengakibatkan depresi/emosi yg remuk dimulai dari 1-2 hari setelah
pemakaian dan bisa mencapai hingga 4-7 hari sesudahnya, menjadi sering
kaget ketika tertidur, terganggunya ingatan jangka pendek (short-term memory), sulit berkonsentrasi, penglihatan yg berbayang, dan jaw
clenching (gigi yg rasanya selalu terikat dan ingin bergesekan terus
menerus).
Sedangkan efek pemakaian jangka panjang
mengakibatkan terganggunya fungsi hormon serotonin dan dopamine di dalam
otak, terganggunya pula fungsi keseimbangan temperatur tubuh, menjadi
sangat pelupa, tidak mampu belajar dan konsentrasi, sulit untuk
mengambil keputusan, emosi menjadi labil (mudah panik), paranoia, dan
insomnia.Setelah tahun 1995 dimulailah beredar pil2 inex di pasaran yg
kandungannya sudah bukan lagi MDMA murni atau bahkan sama sekali tidak
mengandung MDMA melainkan senyawa lain yaitu MDEA (eve
3,4-methylenedioxy-N-ethylamphetamine), MDA (adam
3,4-methylenedioxyamphetamine), DXM (dextromethorphan/bahan obat batuk),
ketamine, PCP (Phencyclidine), GHB (gamma-hydroxy butyric acid), LSD,
methamphetamine (shabu), ephedrine (bahan obat batuk), caffein,
methylsalicylate (bahan pengharum ruangan yg sifatnya toxic),
paracetamol, aspirin, cocaine, bahkan bahan yg sangat berbahaya yaitu
PMA (paramethoxyamphetamine).
Berbeda dari MDMA, MDEA dan MDA bisa
menghasilkan efek halusinasi dan tidak mencapai tingkatan euphoria
seperti yg dihasilkan MDMA. Sedangkan DXM, ketamine, dan PCP merupakan
zat2 yg bersifat halusinasi dissociative dan mengakibatkan si pemakai
tidak bisa mengendalikan dirinya ketika ia mengalami halusinasi karena
terputusnya fungsi kesadaran otak dengan fungsi otak bagian lainnya
sehingga ia susah untuk membedakan mana yg nyata dan mana yg tidak
nyata.
PMA merupakan bahan pencampur/pengganti
yg sangat berakibat fatal dan cenderung membuat si pemakai overdosis
karena efek “on” yg dihasilkannya terlambat ketimbang MDMA sehingga
membuatnya akan mengkonsumsinya lagi atau menambah pil lain yg
mengandung MDMA. Overdosis PMA yg dikonsumsi bersamaan dengan MDMA
mengakibatkan meningkatnya suhu tubuh secara drastis sehingga sering
menyebabkan kematian yg dihasilkan dari hyperthermia (temperatur tubuh
yg terlalu panas).
Akan tetapi bagi para pencandu berat
inex yg sudah tidak bisa lagi merasakan efek “magic” dari MDMA murni
akan mulai dengan sengaja mencampur pengkonsumsiannya antara pil2 yg
mengandung MDMA murni dengan pil2 lain yg sudah diketahui mengandung
Ketamine / DXM / PCP / LSD, oleh karena bahan2 pemalsu ini yg mampu
mengangkat efek “on” dari MDMA murni menjadi lebih tinggi dari normal.
1. sudah tidak lagi bisa berhura2 dan berjoget2 riang akan tetapi tetap duduk di bangku
2. sudah tidak lagi menggeleng2kan kepalanya dengan kencang melainkan hanya dengan pelan atau termangut2 saja
3. terkadang hanya terdiam kaku di bangku seperti terbengong2 oleh karena halusinasi yg sangat nyata
4. jauh lebih cepat mengalami overdosis dibanding para pemakai MDMA murni
DXM adalah senyawa sintetik yg terkandung di dalam berbagai jenis obat batuk yg bersifat antitussive yaitu jika dikonsumsi dalam dosis yg tepat maka zat ini mampu meredam batuk. Akan tetapi penggunaannya banyak disalahgunakan dengan cara mengkonsumsi lebih dari dosis yg dianjurkan.
Serupa dengan senyawa PCP dan Ketamine,
jika DXM dikonsumsi melebihi dosis yg dianjurkan senyawa ini juga
bersifat halusinogen dissociative, yaitu dibloknya fungsi kesadaran di
dalam otak dan saraf sehingga akan membuat si pemakainya berhalusinasi
dan merasakan seperti berada di dalam dunia mimpi dan sukar membedakan
antara nyata atau tidaknya halusinasi tersebut. Berbeda dengan
halusinasi yg diakibatkan oleh LSD (lysergic acid diethylamide) si
pemakainya masih mampu mengontrol tingkat kesadarannya, seperti halnya
dia masih bisa mengingat akan siapa dirinya bahkan siapa namanya,
sedangkan pada DXM, PCP, dan Ketamine tidak.
1. halusinasi dissociative
2. gembira (excited) atau kebalikannya
3. berkeringat banyak
4. nafas jadi pendek
5. berada dalam kondisi antara tidur dan sadar
6. mual dan muntah2
7. pendengaran yg menjadi seperti berombak2
8. tekanan darah yg menjadi tinggi
9. jantung yg berdebar2
10. amnesia
11. tidak bisa mengenal kata2 dan objek yg terlihat
12. paranoid dan merasakan seperti akan mati
13. koma bahkan kematian
DXM (juga PCP dan Ketamine) merupakan
jenis bahan pengganti/pemalsu/pencampur yg sering ditambahkan ke dalam
pil ecstasy yg beredar di pasaran karena bahan ini jauh lebih mudah
didapat dan harganya yg lebih murah ketimbang bahan asli dari ecstasy
yaitu MDMA (MethyleneDioxyMethAmphetamine).
Pada kenyataannya tahap overdosis yg
dihasilkan dari pemakaian DXM jauh lebih cepat dibanding MDMA sendiri.
Overdosis DXM dapat mengakibatkan kematian oleh karena terhentinya otak
mengirim sinyal ke paru2 agar tetap bernafas.
DXM juga menyebabkan ketagihan secara psikologi dan toleransi terhadap dosis pemakaian dari waktu ke waktu.
Cocaine adalah salah satu senyawa yang terdapat dalam daun tumbuhan coca yg tumbuh di dataran benua Amerika. Proses pemurnian senyawa tersebut menghasilkan bubuk cocaine hydrochloride murni yg mudah larut ke dalam air.
Pemakaian cocaine hydrochloride
menyebabkan terhalangnya penyerapan kembali hormon dopamine, serotonin,
dan noradrenaline yg sudah dilepaskan di dalam otak oleh sel2 sinapsis
sehingga kadar dari hormon2 tersebut di dalam otak akan meningkat secara
drastis. Peningkatan dari hormon2 tersebut menyebabkan perasaan “high”,
hilangnya rasa sakit, lapar, dan letih/ngantuk, menambah konsentrasi,
rasa percaya diri, dan perasaan euphoria/senang.
1. disedot menggunakan hidung
2. dimakan
3. digosokan di sekitar gusi mulut
4. disuntik
Pemakaian cocaine dapat dipastikan
mengakibatkan toleransi dan kecanduan, karena pada saat efek dari
cocaine itu “drop” si pemakaian akan merasakan tidak nyaman dan depresi
sehingga memaksa ia berusaha untuk memakainya kembali.
1. tidak menentunya denyut jantung
2. halusinasi
3. paranoid
4. tekanan darah tinggi
Kombinasi antara cocaine, rokok dan
alkohol akan menambah rasa euphoria pada si pecandu, tidak heran mereka
akan terus menerus menghisap rokok dan minum minuman beralkohol tinggi
pada saat mereka menggunakan cocaine sehingga dengan demikian para
pecandu cocaine akan sangat beresiko terkena serangan jantung, stroke,
gagal ginjal, bahkan kematian.
Sedangkan
crack adalah cocaine hydrochloride yg telah diproses menggunakan baking
soda sehingga menghasilkan freebase amine/bentuk dasar amina cocaine yg
tidak dapat larut dalam air sehingga pemakaiannya hanya cocok dengan
cara dihisap seperti rokok.
Efek psikologis dari crack jauh lebih
kuat ketimbang cocaine hydrochloride akan tetapi sering membuat jiwa si
pemakai merasakan ganjil aneh sehingga sering membuatnya berubah menjadi
brutal. Tingkat kecanduan dari crack jauh melebihi cocaine
hydrochloride bahkan crack merupakan salah satu dari jenis narkoba yg
paling membuat kecanduan dan toleransi pada pemakainya. Mereka yg
memakainya akan selalu berusaha untuk mencapai “high” & euphoria
seperti sebelumnya sehingga akan terus menambah dosisnya dari hari ke
hari sampai pada akhirnya mengakibatkan kematian yg disebabkan oleh
overdosis.
Walaupun demikian sebenarnya kadar
senyawa cocaine dari daun tumbuhan coca itu sendiri sangat kecil
persentasenya (sekitar 0.2%) sehingga untuk menghasilkan 1gram bubuk
cocaine hydrochloride murni dibutuhkan 500gram daun coca.
Daun coca sendiri sudah lama
dimanfaatkan oleh suku Indian Andes sebagai tanaman obat yg dapat
menyembuhkan penyakit kekurangan oksigen yg diakibatkan oleh tipisnya
oksigen di dataran tinggi dan menyembuhkan penyakit pada pencernaan
dengan cara diseduh lalu diminum seperti teh atau dikunyah. Mereka juga
mengunyah daun coca sebagai obat alami anesthesia (peredam rasa sakit)
ketika mereka terluka oleh panah pada saat berperang.
Pemakaian daun coca dengan cara diseduh
maupun dikunyah tidak dapat menimbulkan perasaan “high” pada si pemakai
dan juga tidak pernah terbukti mengakibatkan kecanduan. Bahkan pada
tahun 1980 telah ditemukan oleh ilmuwan bahwa daun coca bisa dipakai
sebagai obat untuk menyembuhkan kecanduan dari para pecandu crack dan
cocain.
Caffeine adalah senyawa yg terkandung di dalam biji kopi, biji guarana, dan daun teh (theine). Zat ini merupakan tipe zat stimulant serta berpengaruh menambah sedikit produksi urine pada ginjal.
Efek dari mengkonsumsi caffeine adalah menyingkirkan sementara rasa kantuk dan letih serta meningkatkan konsentrasi.
Pemakaian caffein dalam quantitas atau
qualitas besar dapat mengakibatkan kecanduan dan toleransi. Ciri2 dari
kecanduan caffeine adalah perasaan mudah tersinggung, sukar untuk
konsentrasi, dan munculnya rasa sakit di bagian belakang kepala bahkan
terkadang bisa mengakibatkan muntah2. Gejala2 ini akan muncul setelah
kurang lebih 1 hari tidak mengkonsumsi caffeine sama sekali. Efek
kecanduan ini akan berlangsung antara 5 hari sampai dengan 1 minggu
dengan masa puncaknya 2-3 hari setelah berhenti mengkonsumsi caffeine
sama sekali.
Pengkonsumsian caffeine secara berlebih
juga merupakan salah satu faktor penyebab osteoporosis pada tulang dan
kerusakan pada gigi.
Amphetamine merupakan salah satu jenis dari senyawa phenethylamine dan adalah satu jenis obat sintetik terlarang yg dapat mengakibatkan meningkatnya kadar hormon norepinephrine/noradrenaline, serotonin, dan dopamine di dalam otak seseorang. Amphetamine sangat memiliki relasi yg erat dengan ephedrine yaitu senyawa yg terdapat pada tumbuhan Ephedra sinica (Ma huang)
Efek yang ditimbulkan oleh amphetamine
adalah meningkatnya konsentrasi pikiran & semangat untuk bekerja,
hilangnya rasa kantuk, cenderung banyak berbicara, meningkatnya rasa
percaya diri, mulut menjadi kering, meningkatnya keringat, detak jantung
yang cepat, sukar berbicara dengan jelas, dan berkurangnya nafsu makan.
Amphetamine dapat mengakibatkan
ketagihan pada seseorang yang mengkonsumsi secara berturut-turut atau
menyalahgunakan pemakaiannya. Bahkan dapat menyebabkan meningkatnya
toleransi sehingga dosis yg dibutuhkan akan selalu meningkat untuk
mencapai efek yg sama dari sebelumnya.
1. stress berlebihan
2. depresi
3. badan menjadi sangat letih
4. tidur yang berlebihan
5. gemetaran pada otot
6. meningkatnya nafsu makan
7. keinginan untuk bunuh diri
Penyalahgunaan dari obat ini memperbesar
resiko serangan jantung pada anak muda maupun orang dewasa. Pemakaian
jangka panjang dari obat ini merusak fungsi otak, yaitu menurunnya
fungsi pemancaran (transmitter) hormon dopamine dan serotonin pada otak
sehingga fungsi dari keseimbangan kimia tubuh akan menjadi kacau.
Alkohol adalah sebutan umum dari senyawa kimia ethanol. Alkohol dihasilkan melalui proses fermentasi unaerobik dari zat gula atau zat tepung oleh ragi (yeast). Proses ini sudah terjadi dengan sendirinya di dalam alam oleh karena itu alkohol sudah diproduksi dan dikonsumsi oleh manusia sejak jaman purba.
Dalam jumlah yg sedang, sekitar segelas
anggur merah yang diminum setiap malam hari oleh seseorang yg memiliki
tubuh yang tidak bermasalah, alkohol merupakan zat yg sangat baik untuk
kesehatan tubuh yaitu bisa meningkatkan mutu tidur, mencegah munculnya
batu empedu dan ginjal, mencegah diabetes, bahkan bisa mencegah penyakit
jantung koroner serta darah tinggi.
Akan tetapi jika digunakan secara
berlebihan sebaliknya alkohol akan mengakibatkan kerusakan pada jantung,
pancreas, dan liver yaitu lever yg mengeras, terlebih bagi mereka yg
telah mengindap penyakit Hepatitis C, B, bahkan bagi mereka yg hanya
pernah menderita Hepatitis A sekalipun.
Pemakaian alkohol sesuai BAC (Blood Alcohol Content) atau batas kadar alkohol dalam darah melebihi 0.05%
dapat mengakibatkan berkurangnya depresi & konsentrasi, pikiran
menjadi lebih relax, menambah sedikit rasa percaya diri, menjadi banyak
berbicara/mudah untuk berterus terang, kurang berhati-hati dalam
mengambil keputusan (!), berkurangnya fungsi keseimbangan tubuh.
Sedangkan pemakaian dalam batas kadar
darah melebihin 0.1% akan mengakibatkan terganggunya fungsi motorik,
hilangnya keseimbangan, emosi yg bergejolak (mudah menjadi sedih atau
marah), tindakan brutal, susah untuk berkata-kata, hilangnya daya
tangkap otak, muntah-muntah, bahkan bisa menjadi tidak sadar diri. Jika
kadarnya melebihi 0.3% bisa mengakibatkan kematian.
Pemakaian alkohol pada saat mengendarai
kendaraan atau mesin yg berbahaya sering mengakibatkan kecelakaan yang
fatal maupun kematian karena susahnya untuk berkonsentrasi dan mengambil
keputusan dengan cepat.(!) Oleh karena efek2 yg ditimbulkan
tersebut, alkohol banyak dipakai oleh para lelaki sebagai minuman untuk
memaksakan hubungan intim dengan kekasih maupun teman kencannya sehingga
si korban secara tidak sadar akan menyetujuinya.
Alkohol juga dapat mengakibatkan
toleransi dan ketergantungan jika dikonsumsi secara berlebihan dan rutin
karena akan mengakibatkan terganggunya fungsi GABAergic dalam otak.
Kecanduan alkohol sangat berbahaya jika
tidak ditangani dengan segera oleh ahlinya, bahkan lebih berisiko
menyebabkan kematian dibanding narkotika seperti heroin, putaw, atau
cocaine. Resiko yg disebabkan oleh kecanduan alkohol adalah serangan
ayan yg mematikan dan gagal jantung.
Biasanya seorang remaja sebelum dia
sampai ke jenjang pemakaian narkoba akan dimulai terlebih dahulu dari
rokok dan alkohol. Walaupun hukum di Indonesia dengan jelas melarang
seseorang yg belum berusia 18 tahun untuk membeli rokok dan alkohol akan
tetapi dalam penerapannya tidaklah demikian.
1. Opiat (heroin, morfin, ganja)
- perasaan senang dan bahagia
- acuh tak acuh (apati)
- malas bergerak
- mengantuk
- rasa mual
- bicara cadel
- pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
- gangguan perhatian/daya ingat
- perasaan senang dan bahagia
- acuh tak acuh (apati)
- malas bergerak
- mengantuk
- rasa mual
- bicara cadel
- pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
- gangguan perhatian/daya ingat
2. Ganja
- rasa senang dan bahagia
- santai dan lemah
- acuh tak acuh
- mata merah
- nafsu makan meningkat
- mulut kering
- pengendalian diri kurang
- sering menguap/ngantuk
- kurang konsentrasi
- depresi
- rasa senang dan bahagia
- santai dan lemah
- acuh tak acuh
- mata merah
- nafsu makan meningkat
- mulut kering
- pengendalian diri kurang
- sering menguap/ngantuk
- kurang konsentrasi
- depresi
3. Amfetamin (shabu, ekstasi)
- kewaspadaan meningkat
- bergairah
- rasa senang, bahagia
- pupil mata melebar
- denyut nadi dan tekanan darah meningkat
- sukar tidur/ insomnia
- hilang nafsu makan
- kewaspadaan meningkat
- bergairah
- rasa senang, bahagia
- pupil mata melebar
- denyut nadi dan tekanan darah meningkat
- sukar tidur/ insomnia
- hilang nafsu makan
4. Kokain
- denyut jantung cepat
- agitasi psikomotor/gelisah
- euforia/rasa gembira berlebihan
- rasa harga diri meningkat
- banyak bicara
- kewaspadaan meningkat
- kejang
- pupil (manik mata) melebar
- tekanan darah meningkat
- berkeringat/rasa dingin
- mual/muntah
- mudah berkelahi
- psikosis
- perdarahan darah otak
- penyumbatan pembuluh darah
- nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali
- distonia (kekakuan otot leher).
- denyut jantung cepat
- agitasi psikomotor/gelisah
- euforia/rasa gembira berlebihan
- rasa harga diri meningkat
- banyak bicara
- kewaspadaan meningkat
- kejang
- pupil (manik mata) melebar
- tekanan darah meningkat
- berkeringat/rasa dingin
- mual/muntah
- mudah berkelahi
- psikosis
- perdarahan darah otak
- penyumbatan pembuluh darah
- nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali
- distonia (kekakuan otot leher).
5. Alkohol
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian
- nafas bau alkohol
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian
- nafas bau alkohol
6. Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon)
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian
- bicara cadel
- jalan sempoyongan
- wajah kemerahan
- banyak bicara
- mudah marah
- gangguan pemusatan perhatian
Fentanil / china white alias PUTAW, narkoba pembunuh no.1 di Indonesia
Black tar heroin / heroin hitam
Heroin yg sudah dicampur dengan obat2an dari apotik
Getah opium / morphine mentah
Meth pure crystal / Shabu utuh
Meth crystal / Shabu
Cocaine
Crack cocaine
Ecstasy / Inex
Black tar heroin / heroin hitam
Heroin yg sudah dicampur dengan obat2an dari apotik
Getah opium / morphine mentah
Meth pure crystal / Shabu utuh
Meth crystal / Shabu
Cocaine
Crack cocaine
Ecstasy / Inex
HB (Gamma Hydroxy ButyricAcid) / Liquid EcstaGsy
Marijuana / ganja
Hashis / getah ganja
Contoh gambar dari narkotika dan psikotropika
Marijuana / ganja
Hashis / getah ganja
Contoh gambar dari narkotika dan psikotropika
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berbagi & God Bless